Sabtu, 12 April 2014

“ANTIBODI MONOKLONAL” SEBAGAI HASIL DARI BIOTEKNOLOGI MODERN DALAM BIDANG KESEHATAN DAN PENGOBATAN


Setiap tubuh pada umumnya telah memiliki antobodi alami dalam dirinya. Namun antibodi tersebut hanya dapat melawan dan melindungi dari hal-hal yang belum spesifik. Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri.

Sekitar 1970, sebuah teknik dikembangkan untuk menghasilkan antibodi monoklonal. Teknik ini berkembang melalui rekayasa genetika. Antibodi monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibodi dengan sel yang terkena penyakit.

Cara yang umum digunakan dalam percobaan untuk menghasilkan antibodi adalah dengan menyuntikkan sedikit antigen pada tikus atau kelinci. Tubuh kelinci atau tikus akan merespon antigen dengan menghasilkan antibodi yang secara langsung dapat diambil dari darahnya. Akan tetapi, biasanya antigen direspon oleh beberapa macam sel. Antibodi yang dihasilkan adalah antibodi poliklonal, yaitu campuran berbagai antibodi yang dihasilkan oleh berbagai sel.

Antibodi yang dihasilkan dari satu sel yang sama dan spesifik terhadap satu antigen. Antibodi monoklonal ini didapat dari kultur sel. Pembuatan antibodi monoklonal adalah melalui fusi sel antara sel B dari hati dan sel penghasil tumor. Sel B hati digunakan karena sel inilah yang menghasilkan antibodi. Adapun sel tumor digunakan karena dapat membelah diri terus-menerus.

Langkah pertama untuk membuat antibodi monoklonal adalah hewan disuntikkan antigen sel B tersebut. Kemudian, sel B hewan diisolasi dan difusikan dengan sel tumor. Hasilnya adalah sel hibrid yang menghasilkan satu antibodi tertentu dan terus membelah.

Antibodi Monoklonal untuk penyembuhan kanker

Dengan berkembangnya ilmu bioteknologi, pengobatan dengan teknologi antibodi monoklonal ini terukur aman untuk pengobatan kanker. Pada teknologi antibodi monoklonal, sel tumor yang dapat mereplikasi tanpa henti digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil penggabungan sel ini adalah hybridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi monoklonal mengenali setiap determinan yang antigen (bagian dari makromolekul yang dikenali oleh sistem kekebalan tubuh / epitope). Mereka menyerang molekul targetnya dan mereka bisa memilah antara epitope yang sama. Selain sangat spesifik, mereka memberikan landasan untuk perlindungan melawan patogen.

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar